Senin, 12 Juli 2010

Studi Komperative Komunitas Ikan di Sumatera Barat

STUDI KOMPERATIVE KOMUNITAS IKAN

DI SUMATERA BARAT


Abstract


This paper constitute collection of some the research result from 2000 to 2005. The research was carried out in four rivers, that is Batang Asam in Kerinci Seblat National Park at Sawah Lunto Sijunjung Regency, Batang Gasan Gadang at Padang Pariaman Regency, Batang Kandis and Batang Kuranji at Padang Municipality, West Sumatra Province. The writing of this paper aim is to know existence of fish community in some rivers at West Sumatra and its connection with human activity in the above mentioned river. Thus was hope to able to causal factors that cause its occur difference of fish community among the mentioned rivers. The method was used in this research that is survey method. The observation and sampling of fish were carry out in some station (site) that were determined with purposive sampling method. Data of research result were presented in a descriptive manner. The result of research indicated that there are difference of sum fish species that live in rivers that were observed. In the Batang Asam river was found 26 species of natural fish, Batang Gasan Gadang river was found 15 species of natural fish, Batang Kandis river was found 13 species of natural fish and 3 species of culture fish, and Batang Kuranji river was found was found 6 species of natural fish and 2 species of culture fish. The dominant species was found in each of mentioned rivers that is Garing fish (Labeobarbus) from familia Cyprinidae in Batang Asam and Batang Gasan Gadang river, Kulari fish (Tylognathus) from familia Cyprinidae in Batang Kandis river, and Mungkus fish from familia Gobiidae in Batang Kuranji river. The difference of sum fish species in the mentioned rivers that were observed to guessed to caused by some factors that is : (a) felling of forest, (b) fish catching was not controlled (used chemistry material, electric), (c) development of dam, check dam, channnel for flood control supervisor, and (d) excavating and taking of stone and sand.


Key words : fish community, river, West Sumatra



I. PENDAHULUAN
Sungai (stream) adalah merupakan lingkungan lotic yang mempunyai massa air mengalir yang berasal dari berbagai mata air yang kemudian berkembang dan akhirnya bermuara ke suatu danau ataupun laut. Di dalam perairan sungai hidup berbagai jenis biota diantaranya adalah ikan.

Peranan sungai bagi kehidupan manusia sangatlah besar sekali, seperti untuk pengairan sawah, kolam, alat transportasi, sumber air baku PAM, dan bahkan ikan yang ada didalamnya dapat pula dimanfaatkan sebagai sumber protein dan mata pencaharian bagi masyarakat setempat. Namun belakangan ini, dengan semakin meningkatnya aktifitas manusia, yaitu pembangunan di berbagai bidang ekonomi serta fisik dan prasarana (misalnya pembukaan hutan untuk perkebunan ataupun keperluan lainnya, pendirian industri, pembuatan saluran pengendali banjir, bendungan, cek dam dan pemukiman) menimbulkan dampak terhadap ekosistem perairan sungai, baik fisika, kimia maupun biologi perairan diantaranya komunitas ikan.



II. METODE PENELITIAN


Materi piper ini merupakan kumpulan beberapa penelitian yang telah dilakukan dari tahun 2000 sampai 20005 Penelitian tersebut dilakukan di empat buah sungai yaitu Sungai Batang Asam Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung, Batang Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman, Batang Kandis dan Batang Kuranji Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat.


Penangkapan ikan dilakukan pada beberapa stasiun yang telah ditetapkan berdasarkan kondisi lingkungan di sekitar perairan tersebut (purposive sampling). Setiap stasiun penangkapan memiliki dua daerah penangkapan yaitu riffle dan pool. Alat tangkap yang digunakan dalam penelitian ini adalah jala, lukah, alat penangkap listrik (accu) dan alat penembak ikan.


Ikan hasil tangkapan diawetkan dengan formalin 4 %, dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Buku acuan yang digunakan dalam identifikasi ini adalah : Weber dan de Beaufor Volume I ~ X (1916), Saanin Jilid I dan II (1984) dan Kottelat et al (1993).



III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, maka di Sungai Batang Asam ditemukan 26 species ikan alamiah yang dapat diklasifikasikan ke dalam 3 ordo, 6 familia dan 18 genus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.



Tabel 1. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Sungai Batang Asam TNKS Kab. Sawah Lunto Sijunjung.

No

Ordo

Familia

Genus

Species

Nama Daerah

1.

Ostariophysi

Cyprinida

Labeobarbus

Labeobarbus duoronensis

Garing

2.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeobarbus

Labeobarbus longipinnis n.sp

Garing

3.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeobarbus

Labeobarbus sp

Garing

4.

Ostariophysi

Cyprinidae

Mystacoleucus

Mystacoleucus marginatus

Masai

5.

Ostariophysi

Cyprinidae

Dangila

Dangila sumatrana

Maliah

6.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeo

Labeo (labeo) rohitoides

Mangum

7.

Ostariophysi

Cyprinidae

Hampal

Hampala Macrolepidota

Barau

8.

Ostariophysi

Cyprinidae

Tylognathus

Tylognathus bo

Kulari Bunga

9.

Ostariophysi

Cyprinidae

Tylognathus

Tylognathus falcifer

Kulari Elang

10.

Ostariophysi

Cyprinidae

Osteochilus

Osteochilus vitatus

Siburuk

11.

Ostariophysi

Cyprinidae

Osteochilus

Osteochilus microcephalus

Maradiak

12.

Ostariophysi

Cyprinidae

Puntius

Puntius lateristriga

Kapiul

13.

Ostariophysi

Cyprinidae

Puntius

Puntius tetrazona

Mantili

14.

Ostariophysi

Cyprinidae

Leptobarbus

Leptobarbus hoevenii

Jua

15.

Ostariophysi

Cyprinidae

Cyclocheilichthys

Cyclocheilichthys apogon

Popang

16.

Ostariophysi

Cyprinidae

Cyclocheilichthys

Cyclocheilichthys armatus

Popang

17.

Ostariophysi

Cyprinidae

Crossochilus

Crossochilus oblongus

Salimang

18.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora lateristriata

Bada / Pantau

19.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora sumatrana

Bada / Pantau

20.

Ostariophysi

Bagridae

Macrones

Macrones numerus

Baung

21.

Ostariophysi

Bagridae

Macrones

Macrones planiceps

Baung

22.

Ostariophysi

Bagridae

Leiocassis

Leiocassis micropogon

Punti

23.

Ostariophysi

Bagaridae

Glyptosternum

Glyptosternum majus

Lapu Minyak

24.

Ostariophysi

Homalopteridae

Homaloptera

Homaloptera tateregani

Lapu Betung

25.

Opisthomi

Mastacembelidae

Mastacembelus

Mastacembelus armatus

Tilan

26.

Plectognathi

Tetraodontidae

Tetraodon

Tetraodon nigropunctatus

Buntal


Pada Sungai Batang Gasan Gadang ditemukan 15 species ikan alamiah, dimana yang dominan ditemukan adalah ikan Garing (Labeobarbus soro). Kemudian di Sungai Batang Kandis ditemukan 13 species ikan alamiah dan 3 species ikan budidaya yang berasal dari kolam masyarakat sekitarnya. Keenam belas species tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam 6 ordo, 6 familia dan 13 genus. Sedangkan di Sungai Batang Kuranji, hanya ditemukan 6 species ikan alamiah dan 2 species ikan budidaya yang berasal dari kolam masyarakat di sekitar sungai. Ke delapan species ikan tersebut dapat diklassifikasikan ke dalam 4 ordo, 5 familia dan 7 genus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2, 3, dan 4 di bawah ini.



Tabel 2. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Sungai Batang Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

No

Ordo

Familia

Genus

Species

Nama Daerah

1.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeobarbus

Labeobarbus soro

Garing

2.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeobarbus

Labeobarbus tambra

Garing

3.

Ostariophysi

Cyprinidae

Tylognathus

Tylognathus hispidus

Kulari

4.

Ostariophysi

Cyprinidae

Osteochilus

Osteochilus kappenii

Selokan

5.

Ostariophysi

Cyprinidae

Puntius

Puntius binotatus

Kaperas

6.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora lateristriata

Bada / Pantau

7.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora jacobsoni

Bada / Pantau

8.

Ostariophysi

Balitoridae

Neumachilus

Neumachilus fasciatus

Tali-tali

9.

Ostariophysi

Homalopteridae

Homaloptera

Homaloptera gymogaster

Mungkus

10.

Apodes

Muraenidae

Gymnothorax

Gymnothorax polyuranodon

Ikan Panjang

11.

Apodes

Muraenidae

Gymnothorax

Gymnothorax tile

Ikan Panjang

12.

Percesoces

Mungilidae

Mungil

Mungil cephalus

Belanak

13.

Gobioida

Gobiidae

Sicyopterus

Sicyopterus macrostetholepis

Mungkus

14.

Gobioida

Gobiidae

Sicyopterus

Stiphodon micrurus

Mungkus

15.

Gobioida

Gobiidae

Glossogobius

Glossogobius biocellatus

Mungkus


Tabel 3. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Sungai Batang Kandis Kotamadya Padang.

No

Ordo

Familia

Genus

Species

Nama Daerah

1.

Ostariophysi

Cyprinidae

Labeobarbus

Labeobarbus soro

Garing

2.

Ostariophysi

Cyprinidae

Tylognathus

Tylognathus kajanensis

Kulari

3.

Ostariophysi

Cyprinidae

Puntius

Puntius binotatus

Kaperas

4.

Ostariophysi

Cyprinidae

Osteochilus

Osteochilus kappenii

Selokan

5.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora argytaenia

Bada / Pantau

6.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora jacopsoni

Bada / Pantau

7.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora trilineata

Bada / Pantau

8.

Ostariophysi

Cyprinidae

Cyprinus

Cyprinus carpio

Mas *

9.

Perchomorphi

Cichlidae

Oreochromis

Oreochromis niloticus

Nila *

10.

Perchomorphi

Cichlidae

Oreochromis

Oreochromis mossambicus

Mujair *

11.

Labyrinthici

Anabantidae

Anabas

Anabas testudineus

Betok

12.

Apodes

Muraenidae

Gymnothorax

Gymnothorax polyuranodon

Ikan Panjang

13.

Percesoces

Mungilidae

Mungil

Mungil cephalus

Belanak

14.

Gobioida

Gobiidae

Awaous

Awaous gramnepomus

Mungkus

15.

Gobioida

Gobiidae

Glossogobius

Glossogobius giuris

Mungkus

16.

Gobioida

Gobiidae

Stiphodon

Stiphodon elegans

Mungkus

Keterangan : * = ikan budidaya



Tabel 4. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Sungai Batang Kuranji Kotamadya Padang.

No

Ordo

Familia

Genus

Species

Nama Daerah

1.

Ostariophysi

Cyprinidae

Puntius

Puntius binotatus

Kaperas

2.

Ostariophysi

Cyprinidae

Rasbora

Rasbora tornieri

Bada / Pantau

3.

Ostariophysi

Cyprinidae

Cyprinus

Cyprinus carpio

Mas *

4.

Ostariophysi

Cichlidae

Oreochromis

Oreochromis niloticus

Nila *

5.

Ostariophysi

Pristolepididae

Pristolepis

Pristolepis fasciata

Akara

6.

Apodes

Muraenidae

Gymnothorax

Gymnothorax polyuranodon

Ikan Panjang

7.

Gobioida

Gobiidae

Sisyopterus

Sicyopterus macrotetholepis

Mungkus

8.

Gobioida

Gobiidae

Sisyopterus

Sicyopterus micrurus

Mungkus

Keterangan : * = ikan budidaya



Dari jenis ikan yang tertangkap selama penelitian, ternyata di ke empat sungai tersebut, jenis ikan yang dominan ditemukan adalah jenis ikan dari familia Cyprinidae dan Gobiidae. Hal ini disebabkan karena kondisi perairan sungai yang berarus deras dan dasarnya berbatu-batu, dimana kondisi perairan seperti ini lebih disukai oleh ikan-ikan Cyprinidae dan Gobiidae. Seperti yang telah dikemukakan oleh Goldman dan Horne (1983) bahwa jenis ikan yang umum terdapat di perairan stream (sungai yang arus deras) adalah jenis dari familia Cyprinidae, Gobiidae, Bagaridae, Siluridae dan Pangasidae.


Bila dilihat jumlah species ikan alamiah yang ada diantara ke empat sungai tersebut di atas, ternyata pada perairan yang masih cukup alamiah yaitu Sungai Batang Asam ditemukan jumlah species ikan yang lebih banyak yaitu 26 species. Sedangkan pada perairan sungai yang aktifitas manusianya besar, ditemukan jumlah species yang lebih sedikit yaitu Sungai Batang Gasan Gadang 15 species ikan alamiah, Batang Kandis 13 species ikan alamiah dan 3 species ikan budidaya, dan Batang Kuranji ditemukan 6 species ikan alamiah dan 2 species ikan budidaya.


Pada perairan Sungai Batang Asam, juga telah terjadi pengurangan species ikan, dimana menurut masyarakat setempat jumlah jenis ikan yang ada di Sungai Batang Asam adalah sekitar 30 jenis, sedangkan yang tertangkap selama penelitian hanya 26 species. Adapun jenis ikan yang tidak ditemukan itu adalah ikan Simancung, Nanggai, Jolong-jolong dan Lapu Dama. Menurut dugaan, ke empat jenis ikan tersebut sudah punah dan ini disebabkan oleh adanya penebangan hutan di sekitar aliran sungai oleh masyarakat. Hal ini telah dikemukakan oleh Kottelat et al (1993) bahwa di Indonesia pembukaan atau pengundulan hutan merupakan ancaman yang serius bagi ikan dan habitatnya, yang pada akhirnya menyebabkan berkuranganya species ikan karena kematian. Keadaan ini disebabkan karena pengundulan hutan menyebabkan semakin berkurangnya persediaan makanan bagi ikan, menaiknya suhu perairan, meningkatnya kadar karbondioksida dan berkurangnya kadar oksigen terlarut, serta terganggunya proses pernapasan ikan akibat dari terjadinya pengumpalan lumpur dan garam-garam besi pada insang ikan.


Bila dilihat pula dari jumlah individu per species ikan (selama pengamatan di lapangan), ternyata pada perairan sungai yang masih cukup alamiah akan lebih banyak jumlah individu per speciesnya bila dibandingkan dengan perairan sungai yang telah mendapat tekanan dari aktifitas manusia. Disamping itu pada perairan yang lebih alamiah akan banyak ditemukan ikan-ikan dari familia Cyprinidae yaitu dari genus Labeobarbus (ikan Garing) dan Tylognathus (ikan Kulari) bila dibandingkan genus lainnya. Sedangkan pada perairan yang telah banyak mendapat tekanan dari aktifitas manusia (kurang alamiah) akan banyak ditemukan ikan dari familia Gobiidae (ikan Mungkus). Dari hal ini terlihat bahwa ikan Garing dan Kulari sangat sensitif sekali terhadap perubahan-perubahan faktor lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas manusia.


Adapun aktifitas manusia yang menyebabkan terganggunya kelestarian ikan (penurunan jumlah species ikan) di Sungai Batang Asam adalah penebangan hutan di daerah sekitar aliran sungai yang dilakukan oleh masyarakat. Di Sungai Batang Gasan Gadang, penurunan jumlah species ikan disebabkan oleh penebangan hutan (kayu) di daerah hulu sungai, adanya cek dam yang menghalangi ruaya ikan untuk berpijah. Sedangkan di Sungai Batang Kandis disebabkan oleh penebangan hutan di daerah hulu sungai, penangkapan ikan yang tidak terkendali (menggunakan futas dan listrik) dan adanya bendungan dan cek dam yang menyebabkan terhalangnya ruaya ikan untuk memijah dan mencari makan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Nakamura (1998) bahwa dam atau bendungan menyebabkan ikan tidak dapat bermigrasi (beruraya) dari hilir (down stream) ke hulu sungai (upstream). Pada Sungai Batang Kuranji, tekanan aktifitas manusia pada sungai tersebut lebih besar lagi dimana disamping penebangan hutan di hulu sungai, penangkapan ikan dengan menggunakan futas dan listrik, adanya bendungan dan cekdam ditambah lagi dengan adanya penggalian atau penambangan pasir dan batu di dasar perairan serta pembangunan saluran pengendalian banjir. Pembangunan saluran pengendalian banjir diantaranya akan menyebabkan rusak / hilangnya daerah pemijahan ikan (spawning ground) yang mana biasanya ikan akan memijah pada tanaman-tanaman air yang ada di pinggiran perairan sungai. Menurut Cowx dan Welcomme (1998), pembuatan saluran pengendalian banjir (Channelization) akan merusak daerah pemijahan (spawning ground) dan tempat mencari makan (feeding ground) ikan. Untuk lebih jelasnya tentang aktifitas manusia yang ada di ke empat perairan sungai tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.



Tabel 5. Jenis Aktifitas Manusia Yang Ada Pada Sungai Batang Asam, Gasan Gadang, Batang Kandis dan Batang Kuranji.

No

Aktifitas Manusia

Lokasi Penelitian (Sungai)

B. Asam

B.Gasan Gadang

B. Kandis

B. Kuranji

1.

Penebangan hutan

ringan

sedang

sedang

sedang

2.

Penangkapan ikan

ringan

sedang

berat

berat

3.

Bendungan (dam)

nihil

nihil

ada (2 bh)

ada (2 bh)

4.

Cek dam

nihil

ada (1 bh)

nihil

ada (2 bh)

5.

Penambangan batu, pasir

nihil

nihil

nihil

berat

6.

Saluran pengendali banjir

nihil

nihil

nihil

ada


IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan selama penelitian yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

  1. Semakin besar tekanan (aktifitas manusia) yang diterima oleh suatu perairan sungai, maka jumlah species dan individu ikan yang hidup di dalamnya akan semakin berkurang.
  2. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah species dan individu ikan di suatu perairan sungai diantaranya adalah : (a) penebangan hutan, (b) penangkapan ikan yang tidak terkendali (menggunakan bahan kimia dan listrik), (c) pembangunan dam (bendungan), cek dam, dan saluran pengendali banjir, (d) penambangan / penggalian pasir dan batu..
DAFTAR PUSTAKA


Cowx, G., and R.L. Welcomme. 1998. Rehabilitation of Rivers for Fish. Vol. I and II. A Study Undertaken by The European Inland Fisheties Advisory Commission of FAO. Published by FAO and Fishing News Books.


Goldman, C.R., and A.J. Horne. 1983. Limnology. Mc Graw hill book Company, New YorkTorontoTokyo.


Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S. Wirjoatmodjo. 1993. Fresh Water of Western Indonesia and Sulawesi. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Editions Limited – Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia.


Nakamura, S. 1998. Fish Passage and Instream Flow. Dept. of Arch. and Civil Engineering, Toyohashi University of Technology – Japan.


Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Indentifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta, Bogor.


Weber, M., and L.F.D. de Beauford. 1916. The Fishes on The Indo-Australian Archipelago. Volume I ~ X. E.J. Brill, Ltd Eerbeek, Holland.

  ©Template by Dicas Blogger.